Minuman alkohol khas flores

𝘽𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖𝙣𝙖𝙣 & 𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙎𝙝𝙖𝙧𝙚 𝙠𝙚 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙖𝙣𝙙𝙖.

Moke atau Sopia juga tuak adalah sebutan untuk minuman alkohol tradisional yang bersumber dari hasil buah pohon Lontar dan pohon Enau. Sebutannya memang beda tapi pengalaman dan rasanya tetap sama.

Proses penyulingannya pun masih secara tradisional, dan minuman ini merupakan warisan nenek moyang dan dibuat terus menerus.
Minuman alkohol tradisional ini oleh masyarakat daratan Flores digunakan sebagai media atau perantara untuk merekat dan mempererat persaudaraan  juga digunakan untuk memperkuat pesan yang disampaikan misalnya acara adat. Tuak, sopi,atau moke ini, adakah sebutan untuk minuman beralkohol tersbut. 

Banyak orang bilang bahwa minuman ini adalah minuman persahabatan, minuman yang membuat kita mendapatkan banyak teman. Orang baku kenal karena sopi, moke atau tuak. Tapi memang banyak juga karena ini minuman menimbulkan banyak permasalahan (mabuk) terutama saat acara pernikahan/pesta.

Karena keras kandungan alkohol yang dimiliki masyarakat kerap menyebutnya BM (Bakar Menyala), lantaran bisa terbakar kalo didekatkan pada api. Kemarin saya ke Bajawa, disana saya mendapatkan informasi langsung dari si pembuat moke. Proses penyulinganpun mengalami beberapa tahap. Tahap pertama mengandung alkohol 30%(Rp25.000), Penyulingan kedua 40%(Rp50.000), Penyulingan ketiga 50%(Rp100.000), Penyulingan keempat 60%(Rp150.000) (kandungan masih dalam tafsiran karena belum ada riset yang detail) untuk satu botol ukuran 600 ml.

Uniknya lagi minuman beralkohol tersebut dicampur dengan berbagai ramuan tradisional.
Kalau mau tau rasanya hidup, coba dulu ni minuman kata si penjual kepada saya. Bahkan tidak segan-segan beliau mengajak saya untuk mencoba minuman persahabatan tersebut.
Yakin mau coba??
Moke dengan beberapa ramuan


Komentar

Postingan Populer