Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal

 
Melibatkan & menghargai orang lokal
 Berlangganan & Share 

Ekowisata Berbasis Masyarakat Lokal

Pada beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara fokus memeperhatikan pariwisata sebagai salah satu sektor penting dalam peningkatan pendapatan Negara. Pariwisata hadir sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan yang terjadi dimasyarakat seperti sebagai wadah untuk memberikan kesetaran hidup masyarakat setempat (sosial dan ekonomi). Namun tidak selamanya perencanaan berjalan mulus. Sektor pariwisata juga dapat memberikan dampak negatif pada masyarakat lokal, sehingga pariwisata dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat.

Pada era sekarang ini, kesadaran berbagai lapisan masyarakat pemerhati pelestarian alam semakin tinggi maka dirasakan bahwa pengelolaan wisata perlu pengelolaan khusus yang lebih baik. 

Bagimana pariwisata memberikan nilai edukasi antara wisatawan & masyarakat lokal

Ekowisata kemudian menjadi solusi yang banyak diperbincangkan. Para pelaku dan pakar di bidang pariwisata sepakat untuk menekankan pada pola ekowisata. Karena dapat meminimalisir dampak yang negatif terhadap lingkungan dan budaya setempat, juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat dan nilai konservasi.

Konsep ekowisata mencoba memadukan tiga komponen penting yaitu konservasi alam, memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran lingkungan hidup.

Menghargai budaya setempat (edukasi)

Pembahasan tentang ekowisata menjadi hal yang menarik untuk dikaji, mengingat bahwa kelestarian alam yang melekat padanya perlu diselamatkan (dijaga dari kepunahan) karena kegiatan parwisata dewasa ini yang banyak menimbulkan kerusakan pada alam sekitar.

Ada beberapa aspek kenapa banyak orang memilih ekowisata sebagai sebuah solusi atas berbagai permasalahan dalam dunia pariwisata, karena ekowisata punya cara:

• Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat (bukan mass tourism)
• Pola wisata ramah lingkungan (nilai konservasi)
• Pola wisata ramah budaya dan adat setempat (nilai edukasi dan wisata)
• Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal (nilai ekonomi)
• Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar (nilai partisipasi masyarakat dan ekonomi).

Tapi apakah konsep ekowisata kemudian efisien untuk membuat masyarakat lokal mendaptkan manisnya pariwisata?

Kita mencoba kolaborasilan konsep Ekowisata berbasis masyarakat (community-based ecotourism) atau menggabungkan konsep ekowisata dengan CBT (Community Based Tourism).

CBT (Community Based Tourism) yaitu konsep pengembangan suatu destinasi  wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal, dimana masyarakat diikutsertakan dalam perencanaan, pengelolaan dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat.

Pola ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas. Hal tersebut didasarkan kepada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya (tuan tanah) yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak.

Melestarikan warisan budaya setempat.


Ekowisata membawa dampak positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata (mereka seperti dihargai). 

Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan Ekowisata berarti mengakui hak masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai pengelola. 

Alasan lain, kenapa masyarakat dilibatkan, untuk mencegah terjadinya kecemburuan sosial dan adanya kemungkinan upaya masyarakat melakukan aksi destruktif (merusak atau menghalangi) terhadap objek wisata atau sarana yang ada pada objek wisata tersebut.

Dampak pengelolaan yang melibatkan masyarakat lokal adalah menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk pengunjung seperti ongkos transportasi; penginapan; menjual souvenir, serta biaya buat pemandu wisata dan lain sebagainya.

Poin penting juga yang ingin dicapai adalah Ada kemungkinan wisatawan setelah menikmati keindahan alam dan budaya akan akan merasa puas (sulit dia gambarkan dengan kata-kata), karena mendaptkan pelayanan dan pengalaman yang luar biasa langsung dari masyarakat sendiri.

Masyarakat lokal adalah pelaku utama. sehingga wisatawan benar-benar merasakan sensasi berwisata.

Jadi sangat penting dalam sebuah pembangunan pariwisata untuk keterlibatan masyarakat lokal sejak awal sampai akhir. Karena terkadang banyak orang lupa diri (pemangku kepentingan) dalam artian bahwa karena mempunyai ilmu yang tinggi lupa akan potensi/skill orang lain (masyarakat lokal), padahal masyarakat adalah pelaku utama yang tak boleh dilupakan atau dikesampingkan.

Sekian salam pariwisata.






Komentar

Postingan Populer