Hama Ulat Mengganas, Para Petani Jagung Di Desa Nanga Bere Menjerit
Kondisi jagung yang diserang hama ulat di Desa Nanga Bere
Sejak beberapa minggu terakhir ini, petani jagung di Nisar, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengeluh dengan serangan ulat yang merusak daun tanaman jagungnya.
Ulat memakan bagian daun dan batang yang dapat mengakibatkan tanaman jagung tersebut terancam gagal panen. Ulat jenis ini, tanaman jagung yang berusia 15-45 hari. Akibatnya sejumlah petani jagung resah lantaran hampir seluruh bagian daun muda dan ujung batang rusak dimakan ulat ini.
Ulat yang nama ilmiahnya adalah spidoptera frugiperda merupakan salah satu jenis hama baru. Menurut informasi yang dihimpun di berbagai sumber bahwa mampu berpindah dengan radius 100 kilometer, ulat grayak juga bisa berkembangbiak dengan sangat cepat, karena satu betina mampu menghasilkan 1.000-2.000 sekali masa bertelur.
Salah satu kebun Jagung milik wargaSalah seorang petani di kawasan tersebut mengatakan, serangan hama ulat sudah terjadi selama tiga minggu terakhir. Beberapa tempat tanaman jagung yang baru berusia satu bulan pun tak luput dari serbuan hama ulat.
"Seluruh tanaman jagung yang ada dipenuhi ulat mulai dari batang maupun daun. Hampir setiap batang jagung ada ulat menyerang. Bahkan ulat yang ada sampai bertelur dan beranak di batang jagung," ujarnya.
Mereka berharap ada pihak yang bisa memeberikan solusi atas kejadian tersebut. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi serangan hama ulat ini, agar para petani tidak merugi pada musim tanam jagung tahun ini.
Komentar