Alumni Mi kewitu dan IPPK diskusi daring, berbagi informasi dan rencana aksi peduli kampung halaman

Tangkapan layar saat diskusi 

Rangabalignisarbersuara.blogspot.com Kegiatan pelestarian penyu yang dilakukan oleh kelompok masyarakat pegiat konservasi penyu di Desa Nanga Bere mendapat perhatian dari beberapa pihak setelah dipublikasikan lewat media sosial. Untuk diketahui saat ini beberapa kelompok masyarakat di Desa Nanga Bere mendedikasikan sebagain waktunya untuk mengusahakan kegiatan pelestarian penyu, salah satu biota laut yang dilindungi oleh negara karena keberadaannya diambang kepunahan. Selain kegiatan pelestarian penyu kelompok masyarakat ini aktif mengedukasi masyarakat setempat untuk tidak melakukan kegiatan eksploitasi penyu seperti yang telah dilakukan sebelumnya.

Pantai-pantai yang membentang dari Timur ke Barat Desa Nanga Bere merupakan tempat yang sering disinggahi penyu untuk bertelur, namun masyarakat punya kebiasaan mengeksploitasi penyu seperti mengambi) telur dan daging penyu untuk dikonsumsi atau diperjualbelikan secara bebas. Hal itu lantaran masyarakat belum mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.

Kelompok Ikatan Pemuda Peduli Konservasi (IPPK) merupakan salah satu kelompok yang belakangan (sejak 2021 akhir) aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Kelompok ini merupakan gabungan orang muda yang punya persamaan cara pandang dalam mendukung kegiatan pelestarian penyu yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu. Kelompok orang muda ini giat melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat dan mengkampanyekan lewat media sosial tentang kegiatan yang di lakukan.

Melihat hal tersebut Persatuan Alumni Mi Al-Amin Kewitu mengadakan kegiatan Diskusi Online bersama Ikatan Pemuda Peduli Konservasi (IPPK) untuk mengetahui latar belakang dan proses kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok masyarakat pegiat konservasi penyu di Desa Nanga Bere (Kampung halaman mereka sendiri). Para alumni yang hadir merupakan mereka yang saat ini berada di perantauan sedang menimbah ilmu atau bekerja. "Kami yang jauh dari kampung ingin mengetahui kondisi dikampung halaman dan melihat kegiatan yang teman-teman publikasi menambah rasa ingin tau kami. Seperti apa kegiatan ini apa tujuannya" ungkap Mustari Anje selalu ketua persatuan Alumni Mi Al-Amin Kewitu.

Kegiatan diskusi dan pemaparan kegiatan dilakukan secara daring (online) menggunakan Google Meeting dihadiri belasan orang yang terdiri dari para Alumni, anggota IPPK dan beberapa partisipan yang tertarik mendengar diskusi tersebut. Kegiatan diskusi ini dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Agustus 2022. Diskusi dilaksanakan selama dua jam dari pukul 20.30-22.20 Wita. Persatuan Alumni menghadirkan Fadil Mubaraq yang sering disapa Bang Dil sebagai narasumber/pemateri yang telah memberikan pengabdian tulus dan terlibat dalam kegiatan pelestarian tersebut. Kegiatan dipandu oleh salah satu alumni yaitu Abdul Sahir S.pd.

Tema diskusi yaitu perjalanan Kelompok Masyarakat Pegiat Konservasi Penyu di Desa Nanga Bere. "Ini latar belakang lahirlah kelompok masyarakat pegiat konservasi penyu di Desa Nanga Bere dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan hingga kini kemudian progres-pregres yang akan kita (Ippk) akan lakukan kedepannya" ujar Bang Dil selaku ketua IPPK mengawali materinya.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi bersama partisipan yang tergabung. Apresiasi dari para alumni menjadi awal dimulainya diskusi. Bang Dil mengajak para perantau dan alumni untuk bersama saling tanamkan rasa peduli dan memiliki terhadap kampung halaman, baik dari sisi isu sosial, lingkungan dan kegiatan pembangunan. "Banyak hal yang bisa perbuat untuk kampung halaman, kita lahir dari latar belakang pendidikan yang berbeda namun kita punya misi yang sama ingin mengambil bagian dari proses perkembangan Desa kita tercinta. Kehadiran kita generasi sangat dibutuhkan oleh desa kita tercinta" ujarnya Bang Dil sembari menjawab pertanyaan para alumni.

"Dengan ada kegiatan ini membuka mata kami tentang apa yang terjadi pada kampung halaman kami, adanya wadah persatuan Alumni ini sebagai bentuk kami mempererat tali silaturahim antar sesama dan berdiskusi untuk mengambil bagian dalam proses pengembangan kampung halaman. Kami sudah tau apa yang bisa kami lakukan nanti saat pulang kampung" ujar Mustari

Hal senada juga disampaikan oleh Abdul sahir menyimpulkan beberapa hal yang menjadi poin dalam diskusi tersebut bahwa memang orang muda punya kekuatan untuk mengubah sesuatu. Hal itu sesuai yang disampaikan oleh para pendahulu kita bahwa pemuda merupakan salah satu agents of change atau agen perubahan. Para alumni dalam hal ini partisipan diskusi bersepakat akan mengambil bagian dari kegiatan pelestarian penyu yang dilakukan oleh Kelompok pegiat Konservasi Penyu dengan cara yang mereka punya dan akan melakukan yang sama dalam hal mengambil bagian dalam mewujudkan kemajuan di Desa Nanga Bere ketika pulang kampung atau saat diperantauan. 

Sejauh ini 1.557 ekor Tukik telah dilepaslirakan oleh kelompok dan masyarakat Desa Nanga Bere ke laut sawu yang merupakan Kawasan konservasi Perairan Nasional atau yang dikenal dengan sebutan Taman Nasional Perairan (TNP) Laut sawu. Beberapa sarang dalam masa inkubasi menuju penetasan. 




Komentar

Postingan Populer