Akibat pembangunan terpusat di Manggarai Barat, Masyarakat pelosok terus menderita

Nakes Desa Nanga Bere melawan arus Wae Mese

Rangabalingnisarbersuara.blogspot.com Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan yang berkeadilan dan demokratis serta dilaksanakan dengan cara yang bertahap, berkesinambungan, dan merata. Tetapi pada kenyataannya pembangunan di Indonesia masih jauh dari kemerataan yang diharapkan. Sampai saat ini, pembangunan di Indonesia masih berkonsentrasi di daerah pusat kota saja, baik itu di ibu kota Negara itu ataupun di daerah yang berada disekitarnya. Keadaan inilah yang dibilang masih jauh dari apa yang dicita-citakan dalam tujuan awal, yaitu tujuan nasional kita yang menginginkan kemerataan dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

Pembangun yang kurang merata di Indenesia tentu sudah banyak terjadi contoh saja di desa yang masih tertinggal yang jauh dari perkotaan tentu saja memberi ketidaknyaman bagi masayrakat ditempat tesebut tentu akan mengahambat aktivitas masyarakat contoh saja belum masuk listrik di desa-desa kemudian jalan yang  jelek tentu sangat menghambat aktivatas masyarakat didaerah tersebut serta  pendapatan negarapun bisa dikatakan kurang maksimal. Sedangkan salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan infrastuktur yang merata baik di Kota besar maupun dipelosok desa. Jika pembangunan sudah merata pada suatu desa seperti transportasi tentu aktivitas perekonomian di suatu desa tersebut dapat berjalan dengan baik. 

Pembangunan diharuskan merata di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bicara tentang pemerataan pembangunan untuk kesejateraan masyarakat hanyalah sebuah selogan kampanye pemerintah. Potret memprihatinkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sering kali dijumpai di beberapa daerah pinggiran.Seakan berbanding terbalik dengan kehidupan warga perkotaan, masyarakat di beberapa desa di Indonesia justru sering kali hidup dengan berbagai kesulitan. Mulai dari infrastruktur, akses jalan hingga sumber mata pencarian warga terbatas. Pada beberapa tempat sangat miris, minimnya perhatian pemerintah sangat berdampak buruk bagi masyarakat setempat. Salah satunya yaitu seperti apa yang terjadi pada sebuah desa yang berada di pesisir selatan destinasi super premium Labuan Bajo. Akibat pembangunan terpusat di Manggarai Barat, Masyarakat pelosok terus menderita.

Bertahun-tahun, para pelajar dan masyarakat di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur bertaruh nyawa menyeberangi Wae Mese untuk beraktivitas. Wae Mese merupakan muara dari beberapa anak sungai dari Desa Mata Wae dan beberapa anak sungai yang ada di Desa Nanga Bere sendiri. Wae Mese juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada musim hujan seperti sekarang aktivitas sungai mengalami peningkatan volume dan arus yang sangat membahayakan masyarakat yang akan beraktivitas.

Meski nyawa menjadi taruhan, para pelajar tetap semangat menuntut ilmu untuk menggapai cita-citanya. Mulai pelajar SD dan SMP setiap harinya menyeberangi sungai. Agar dapat sampai ke sekolah tepat waktu, mereka harus menantang derasnya arus Wae Mese, yang sewaktu-waktu dapat menghanyutkan mereka jika tidak berhati-hati saat menyeberang. Infrastruktur jembatan penghubung yang tidak tersedia memaksa para siswa tersebut harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai demi sampai ke sekolah. Setiap hari, mereka melakukan itu lantaran tidak ada jalan alternatif yang lebih dekat ke sekolah. Saat musim banjir seperti saat ini, para siswa kerap tak bersekolah karena tak bisa menyeberangi sungai yang arusnya deras dan membahayakan nyawa mereka.

Pagi tadi para tenaga kesehatan (Nakes) akan melakukan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di kampung Bangko. Sebuah kampung yang berada diseberang Wae Mese sehingga memaksa Nakes menyeberangi derasnya arus sungai karena terjadi hujan sebelumnya. Melihat hal ini kehadiran dan perhatian pemerintah sangat diharapkan masyarakat seperti menyediakan jembatan penyebarangan, sehingga ketika banjir dan air pasang tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

 

 

 

Komentar

Postingan Populer