Selain Pantai Yang Indah Di Lembor Selatan Ada Bukit Watu Sampan. Berikut ulasannya
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan dan keanekaragaman akan alam yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Keberagaman akan sumber daya alam yang dimiliki tersebut dapat menjadi modal untuk peningkatan ekonomi lokal apabila dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai potensinya. Berbagai wilayah berlomba untuk bisa memanfatakan sumber daya alam yang ada sebagai salah satu sumber penghasilan terhadap masyarakat dan daerah setempat. Berlomba yang dimaksudkan adalah untuk memanfaatkan potensi tersebut sebagai aset sektor pariwsata. Menginggat setiap wilayah mempunyai kelebihan atau keunikan tersendiri yang tidak dimiliki wilayah lain.
Bukan tanpa alasan didasari bahwa, dewasa ini sektor pariwisata dianggap sebagai suatu motor penggerak di dalam sektor ekonomi untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di Indonesia dan diyakini mampu untuk menjadi sektor andalan dalam pengembangan suatu wilayah. Sesuai dengan amanat UU RI No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan objek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa.
Bukit dari sisi lain |
Keindahan alam di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Selain pantai dan gunung, Indonesia juga memiliki sejumlah bukit yang indah. Suasana yang asri dengan udara sejuk akan membuat pikiran dan hati kembali segar. Panorama alamnya pun bikin sulit berpaling.
Ada satu venomena yang menarik terjadi belakangan ini (beberapa waktu sebelumnya) khususnya di Kabupaten Manggarai Barat, yakni fenomena demam bukit Teletubbies. Di beberapa daerah di Indonesia menamakan beberapa bukti dengan sebutanTeletubbies. Entah apa yang melatar belakangi penamaan itu, tapi yang pasti tujuannya untuk memikat para wisatawan berkunjung (lokal maupun nasional). Penamaan Teletabis belakangan menjadi kontroversi lantaran ada yang berpendapat hal tersebut telah menodai dan mencederai kearifan lokal setempat. Namun hal tersebut telah menjadi asupan energi untuk daerah lain untuk mencoba memperkenalkan keindahan alam, budaya, sejarah dan karya manusia (buatan).
Setiap daerah berusaha untuk menggali potensi (keindahan dan keunikan) yang ada. Utamanya keunikan dan keindahan. Keunikan dan keindahan itu juga ada di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Desa yang berada di pelosok selatan itu juga menyimpan potensi wisata. Namun hingga saat ini belum satupun yang rintis untuk menjadi spot wisata baru di Manggarai Barat.
Di laut menyimpan potensi wisata bahari. Keanekaragaman hayati dari habitat di dalam Laut membuat pemandangan bawah laut bagai taman surga. Hal tersebut sehingga ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Taman Nasional Perairan Laut Sawu (Putusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Repoblik Indonesia Nomor 5/Kepmen-Kp/2014).
Situs Watu Sampan |
Keindahan dan keunikan di darat juga tak kalah dengan daerah lainnya di Manggarai Barat. Jika di Labuan Bajo ada Bukit Teletubbies yang muncul dadakan di Nisar ada Bukit Watu (batu) Sampang. Bukit ini di Nisar menyimpan cerita legenda. Diberi nama Watu Sampang karena di bukti ini terdapat beberapa fosil batu menyerupai Sampang. Dari penuturan tetua setempat bahwa pada bukit tersebut memiliki cerita yang sudah melegenda turun temurun.
Pasalnya bukti yang berada sekitar -+7 Km dari laut itu dulunya adalah tempat berlabuhnya Sampan Tonda (perahu dayung) nenek moyang warga setempat. Pada suatu saat ketika mereka hendak melaut tiba-tiba air laut surut jauh ke selatan. Hal itu membuat "sampang" mereka terdampar pada bukti itu hingga akhirnya menjadi batu. Untuk mencapai tempat tersebut membutuhkan 1 hingga 2 jam perjalanan.
Belum banyak cerita yang bisa digali dari kisah legenda itu. Kalau dilihat dari sejarah Indonesia bahwa nenek moyang kita adalah pelaut. Cerita legenda memang sulit diterima akal sehat, mengingat kondisi sekarang tempat tersebut berjarak jauh dari garis pantai.
Terlepas dari cerita legenda itu, Bukti Watu Sampang itu disiapkan oleh masyarakat setempat sebagai objek wisata. Bukan tanpa alasan. Posisi bukti ini sangat menakjubkan. Bila mata memandang ke selatan akan disuguhkan dengan pemandangan birunya Laut Sawu. Mata semakin manja bila melihat nyala lampu kapal melintas mengarungi lautan di malam hari.
Bila melihat ke utara mata disuguhkan dengan hijaunya hutan rimba Poco Dedeng. Seakan menyimpan harapan yang tak pernah habis. Pagi hari disuguhkan dengan sunrise (matahari terbit) yang memukau. Matahari seakan disorot dari atas bukti itu dan memancarkan cahaya ke semua anak kampung di Nisar sebutan lama dari Desa Nanga Bere. Sore hari disuguhkan dengan sunset (matahari terbenam).
Bagi warga setempat objek Bukti Watu Sampang merupakan salah satu potensi masa depan. Selain memiliki cerita yang sudah melegenda juga menyimpan keeksotisan yang tiada tara. Untuk mencapai mimpi itu, saat ini masyarakat setempat sedang merancang untuk melakukan pengelolaan skala lokal.
Panorama dari puncak bukit |
Selain bukit Watu Sampan yang mempunyai panorama alam dan menyimpan sejarah tersebut ada bukti Pangi. Berada di -+600 meter diatas permukaan laut (Mdpl). Bukit tersebut juga punya sejarah yang tersimpan dan panorama alam yang tidak kalah indah. Untuk ceritanya akan dirilis juga nantinya.
Bagi Kamu yang suka menikmati sunrise dan sunset, bisa berkunjung ke gugusan bukit dan hamparan rumput yang berdiri megah tersebut. Dengan mengunjungi gugusan bukit yang ada akan mendapatkan kecantikan alam yang memukau dan layak diabadikan untuk mengingatkan kita bagimana sang pencipta luar biasa memberikan apa yang kita butuhkan.
Lebih lanjut kekayaan alam di bagian timur Indonesia juga selalu menghadirkan pesona tersendiri dibanding tempat lain.
Komentar