KP2L Waemata menyelengarakan Festival seni dan kampanye masalah sampah
Rangabalingnisarbersuara.blogspot.com Kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memiliki banyak potensi wisata, salah satunya yang telah mendunia adalah Taman Nasional Komodo yang resmi menjadi bagian dari New7 Wonders of Nature dan menjadi gerbang masuk pariwsata di pulau Flores.
Di tengah perkembangan sektor pariwisata yang begitu pesat, beberapa permasalahan bermunculan. Perkembangan pariwisatanya tidak berbanding lurus dengan kualitas kebersihan lingkungan yang masih tergolong sangat memprihatinkan, yakni maraknya sampah plastik. Ibu kota Manggarai Barat telah dicemari oleh sampah pada beberapa titik stategis seperti misalnya pantai, pasar hingga laut.
Berbagai aksi dan kelompok atau komunitas masyarakat peduli lingkungan bermunculan untuk menekan permaslahan ini, agar Labuan Bajo dan sekitarnya tetap bersih dan indah.
Salah satu dari sekian komunitas yang bergerak untuk menjaga Labuan Bajo tetap bersih adakah pemuda Wae Mata di Desa Gorontalo. Komunitas ini berdiri sejak 29 Mei 2018 silam dengan nama Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Waemata (KP2L).
Bermula dari ide salah satu anggota yang melihat kebersihan lingkungan di wilayah Waemata dan sekitarnya yang belum teratasi dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah, sehingga mengajak pemuda pemudi dari berbagai jenjang untuk membentuk suatu komunitas orang muda yang lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga menjadi lingkungan yang bersih, sehat dan lestari.
Prinsip kerja dari komunitas ini adalah sala satu wadah komunikasi serta gerakan untuk mengubah paradigma pemikiran masyarakat khususnya di wilayah Desa Gorontalo tentang pentingnya mengelola lingkungan bersih dan sehat, sehingga tercipta lingkungan bersih dan sehat sesuai cita-cita yaitu menuju manggarai barat bebas sampah 2025.
Berbagai gerakan dilakukan oleh komunitas ini seperti bakti sosial membersihkan lingkungan sekitar, membersihkan sampah plastik di suumber mata air (Wae Wene), dan memberikan edukasi tentang sampah seperti mngajarkan anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Membuang sampah pada tempatnya merupakan kegiatan baik yang terlihat sepele, namun tidak semua orang terbiasa untuk melakukan, sehingga diperlukan pemahaman tentang bahaya membuang sampah baik untuk lingkungan maupun untuk diri sendiri.
Hingga pada 26 Juni 2021 Komunitas Orang Muda ini meyelenggarakan pemeran karya dari sampah dan event seni juga kampanye sampah di Lapangan SDI Waemata dengan tema Waemata Young Festival.
Waemata Young Festival adalah festival kecil yang diselenggarakan bersama meilinial Waemata dan pelaku seni di Labuan Bajo. Tujuannya adalah komitmen bersama dalam mengkampanyekan peduli sampah.
Sebelum festival ini berlangsung ada beberapa rangkaian seperti pembuatan instalasi seni sampah, bakti sosial di daerah Sember mata air, dan pada puncaknya adalah penyelenggaraan pameran dan Festival Sampah “Waemata Young Festival”
Kegiatan ini di dukung oleh pihak Desa Gorontalo, Indonesia waste platform, Grab, Si Cepat Expres dan Sanggar Seni I Production. Kegiatan ini juga di meriahkan oleh Komunitas AGAPE, Teater siapa kita, AMPG, dan sanggar Tari I ntroduction.
Kegiatan ini dihadiri oleh pemerintah desa sebagai kepala wilayah dan memberikan bantuan berupa alat pelengkap kegiatan komunitas eperti Kendaran bermotor roda tiga dari Dinas lingkungan Hidup. Kegiatan ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti tetap menggunakan masker, menyediakan wadah mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer dan menyediakan masker untuk partisipan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah dan memupukan rasa cinta lingkungan semua kalangan dengan diwujudkan dengan aksi nyata tidak membuang sampah sembarang, menjaga lingkungan dan merawatnya agar tetap bersih. Seiring berjalannya waktu, diharapkan akan lahir komunitas-komunitas baru dengan tujuan yang sama yaitu menjaga lingkungan tetap bersih dan menjadi garda terdepan memerangi masalah sampah di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Salam Lestari
Komentar