Wae Mese Banjir Aktivitas Masyarakat Desa Nanga Bere Kec Lembor Selatan Lumpuh Total
Banjir di Wae Mese, Desa Nanga Bere Kec Lembor Selatan
Sejumlah daerah di Kabupaten Manggarai Barat saat ini dilanda hujan deras hingga berhari-hari yang mengakibatkan debit air sungai pun mengalami penambahan, ini terjadi hampir di setiap daerah yang dilanda hujan.
Salah satunya adalah Wae Mese yang merupakan salah satu sungai besar yang ada di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Manggarai Barat. Banjir tersebut mengakibatkan masyarakat setempat terisolasi dikarenakan putusnya jalan penghubung antara anak kampung dalam wilayah tersebut.
Hujan yang berlangsung beberapa hari belakangan mengakibatkan debit air bertambah dan membahayakan jika dilalui. Wae Mese merupakan muara dari 5 anak sungai dari hulu Sano Nggoang juga sungai ini masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Terpantau untuk semantara jalur tersebut lumpuh total karena debit air sangat tinggi yang tentunya berbahaya dikarenakan air membawa material seperti kayu dari hulu. Sungai yang lebar 70an meter terisi air dari hulu.
Sungai tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung antar anak kampung dalam desa tersebut. Tentunya hal ini membahayakan masyarakat yang biasa beraktivitas di sungai. Risiko yang sangat tinggi, bahkan mengancam nyawanya bagi siapa yang melintas.
Setiap harinya, sungai ini dilalui oleh para siswa lantaran tidak ada jalan alternatif lain. Saat musim banjir seperti saat ini, para siswa kerap tak bersekolah karena tak bisa menyeberangi sungai yang arusnya deras dan membahayakan nyawa mereka. Biasanya, agar dapat sampai ke sekolah tepat waktu, mereka harus menantang derasnya arus yang sewaktu-waktu dapat menghanyutkan mereka jika tidak berhati-hati saat menyeberang.
Selain itu, masyarakat yang ingin beraktivita pada jalur tersebut sementara dihentikan lantaran derasnya aliran sungai tersebut. Jalur tersebut yang menghubungkan Kampung Bangko dan Kampung Nipa. Akses melalui sungai tersebut dinilai paling cepat untuk menuju lokasi yang dituju. Sementara itu, jika melalui jalan lain membutuhkan jarak yang cukup jauh.
Selama sungai ini banjir maka semua aktivitas di hentikan sementara sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Sejak dahulu warga dipaksa menantang maut derasnya air dalam aktivitas kesehariannya.
Hal tersebut dilakukan karena ketiadaan sarana jembatan yang menyebabkan sebagian warga terpaksa menyeberangi aliran sungai yang deras yang sewaktu juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Padahal, jika dilihat langkah tersebut dinilai cukup membahayakan keselamatan warga itu sendiri.
Masyarakat berharap jalur tersebut dibangunkan sebuah jembatan penyeberangan sehingga ketika banjir dan air pasang masyarakat tetap beraktivitas normal tanpa terganggu oleh keadaan sungai tersebut.
Sumber Gambar: Jamiatun Nasirah
Seputar Admin
♤ Facebook https://www.facebook.com/bang.dil.97
♤ Instagram @fadil_mubaraq97
♤ Youtube : https://youtube.com/channel/UCyaDQHhjJt4D58ZNLe2ahcw
♤Fanespage
Bisnis Madu Murni:
◇ https://web.facebook.com/manasalnisar
Cerita tentang kampung halaman:
◇ https://web.facebook.com/atanisar97/
Komentar