Berjalan Kaki Sejauh 10 Km dan Melewati Kali Yang Sedang Banjir untuk ke Sekolah (Siswa di Desa Nanga Bere Kec Lembor Selatan)
Melintas kali Wae Mese
Beberapa siswa SMPN 06 Lembor Selatan tepatnya di Desa Nanga Bere Kecamatan Lembor selatan Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur setiap hari ke sekolah berjalan kaki dengan Jarak tempuh 8 hingga 10 kilometer.
Dengan jarak tempuh tersebut memaksa para siswa memulai perjalanan pada 05.00 pagi menuju sekolah hinggga setiba di sekolah diharapkan bisa mengikuti proses KBM sesuai dengan jadwal yang semestinya.
Selain karena persoalan jarak mereka harus menyebrangi kali Wae Mese bersama teman-teman lain untuk bisa mencapai sekolah tujuan. Di saat hujan, jalan sangat becek dan berlumpur memaksa mereka harus menenteng sepatunya. Terpantau dilokasi penyebrangan yaitu di Kali Wae Mese (yang terbesar) tidak membuat siswa patah semangat. Tantangan yang dihadapi dalam perjalanan, tidak membuat semangat mereka berkurang untuk mendapatkan ilmu dalam bangku sekolah.
Rintangan mereka dalam menempuh pendidikan menjadi permaslahan kita bersama. Seperti kali Wae Mese yang dipengaruhi pasang surut air laut dan banjir pada musim penghujan mungkin kiranya pemerintah membangun jembatan penyeberangan agar para siswa dalam proses mendapatkan pendidikan dipermudah tanpa harus menyebrangi sungai dengan situasi dan kondisi tadi. Semoga pemerintah bisa memperhatikan dan membangun jembatan penyeberangan untuk para siswa juga masyarakat setempat.
Kejadian semacam ini bukan cerita baru untuk masyarakat Kampung Wae Raja, dan kampung Bangko Desa Nanga Bere. Lembaga pendidikan hadir sejak tahun 1985 yaitu SDK Nisar dan sejak saat itulah cerita dan kejadian ini terus diwariskan.
Mereka mengatakan, keinginan untuk bersekolah sangat tinggi agar bisa mengubah nasib ke depan, tidak seperti orang tuanya yang hanya saat ini berprofesi sebagai petani ladang. Apakah kita menutup mata melihat kejadian ini. Suarakan ini agar mereka yang berdasi mendengar.
Komentar